Asalamualaikum. selamat malam sobat blogger, kali ini akachopa akan memposting yang sedikit beda ni, hanya membahas hal yang sebenarnya sepele namun cukup mengelitik dan menghasilkan tanda tanya besar di benak kita semua. pertanyaanya : "kenapa orang sunda namanya selalu di ulang?", contoh : yayat sunaryat, maman suparman, sri nahasri, yadi mulyadi, dll.
kalau dipikir-pikir hal seperti ini kan cukup aneh,,, kenapa ya? bukan berarti di daerah kita enggak.. soalnya saya juga sudah melihat di berbagai tempat, selain orang sunda banyak juga yang pake nama ke-sunda-sunda-an. contoh nya : ice juice, nah,,kalo inii kita perhatikan pasti banyak di termui di restoran, pantai, atau tempat-tempat nongkrong lainnya.padahal bukan orang sunda...hahaha.. ( just kidding) ^_^
oke.. bact to the topic.
sebenarnya pertanyaan seperti ini sudah lama muncul di benak saya, cuma beberapa waktu lalu sempat membaca status fb teman saya yang menanyakan hal yang sama, maka saya tergerak untuk mencari tahu juga. yah,,karena bukan orang sunda, dan gak ada satupun kerabat maupun tetangga yang orang sunda, maka saya memanfaatkan teknologi search engine (ceileh bahasanya :D ) haha... saya langsung googling di yahoo. ha? googling di yahoo? hmm maksud nya gini, aku buka yahoo, kemudian ketik google.com. lalu saya searching dahh.. hahaha ( tu kan becanda lagi :P) maaf..maaff..kebawa suasana nie..hehhe
next..
next..
alhasil, katanya, "pengulangan nama pada orang sunda itu di melambangkan siklus (putaran atau pengulangan) atau peningkatan dari sesuatu yang baik. Siklus atau pengulangan itu merupakan harapan dan doa semoga hidup si penyandang nama akan sama atau sesuai dengan nama yang disandangnya."
Contoh nya : Ajat Sudrajat mengandung harapan agar si penyandang nama memiliki derajat yang tinggi dan bertambah-tambah. Awan Gunawan, agar menjadi orang berguna dan semakin berguna. Didi Mulyadi agar hidupnya mulia dan kian mulia, dan seterusnya.Nama depan itu biasanya digunakan sebagai panggilan.
sumber : id.answers.yahoo.com
tapi kalo aku sendiri sih, punya pendapat lain,
mungkin ini ada hubungannya dengan kebiasaan kita dalam memberikan nama panggilan kepada seseorang supaya lebih muda dalam memanggilnya. contoh nya gini, misalnya ada anak namanya "Suparman", kan agak ribet tu kalo di panggil suparman, makanya biasanya di dipanggil sama orang "Si Maman". hal ini terjadi berulang kali dan dalam pergaulan sehari-hari mungkin ada juga anak namanya "Sudirman", dipanggil "Maman juga. nahh...ini kan akan bingung kalo seandainya ada yang nanya dia.
contoh : terjadi percakapan kayak gini :
A : permisi, rumah maman dimana ya?
B : maman mana?
A : Maman Sudirman, anaknya pak haji
B : Ohh.. saya kira Maman Suparman, anak pak RT
nah,,,dari percakapan ini kan dapat kita simpulkan bahwa ketika nama singkatan yang kita berikan kepada seseorang ternyata sama dengan orang lain, maka kita harus mempertegas dengan nama aslinya agar tidak terjadi kekeliruan.
hal-hal kecil seprti ini lah yang telah membudaya dan terus terjadi secara turun temurun hingga sampai pada generasi kita sekarang. orang-orang sunda telah terbiasa memberikan pengulangan nama kepada anak-anak mereka. sehingga memudahkan dalam pemanggilan dan proses pengidentifikasiannya..hehehe
bagaimana menurut teman-teman semua,, walaupun ini cukup lucu, tapi menurut pikiran saya hal-hal seperti ini mungkin dan bisa saja terjadi kan? kita tidak tahu secara pasti. karena kalau sudah berbicara tentang sejarah dan asal - usul, pasti akan banyak jawaban dan cerita yang akan di dapat.,tinggal yang mana yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan akal sehat kita saja yang nantinya akan bisa di terima..
atau kalo ada yang punya pendapat lain, silahkan komen ya... ^_^
Wasalamualaikum
sumber : id.answers.yahoo.com
tapi kalo aku sendiri sih, punya pendapat lain,
mungkin ini ada hubungannya dengan kebiasaan kita dalam memberikan nama panggilan kepada seseorang supaya lebih muda dalam memanggilnya. contoh nya gini, misalnya ada anak namanya "Suparman", kan agak ribet tu kalo di panggil suparman, makanya biasanya di dipanggil sama orang "Si Maman". hal ini terjadi berulang kali dan dalam pergaulan sehari-hari mungkin ada juga anak namanya "Sudirman", dipanggil "Maman juga. nahh...ini kan akan bingung kalo seandainya ada yang nanya dia.
contoh : terjadi percakapan kayak gini :
A : permisi, rumah maman dimana ya?
B : maman mana?
A : Maman Sudirman, anaknya pak haji
B : Ohh.. saya kira Maman Suparman, anak pak RT
nah,,,dari percakapan ini kan dapat kita simpulkan bahwa ketika nama singkatan yang kita berikan kepada seseorang ternyata sama dengan orang lain, maka kita harus mempertegas dengan nama aslinya agar tidak terjadi kekeliruan.
hal-hal kecil seprti ini lah yang telah membudaya dan terus terjadi secara turun temurun hingga sampai pada generasi kita sekarang. orang-orang sunda telah terbiasa memberikan pengulangan nama kepada anak-anak mereka. sehingga memudahkan dalam pemanggilan dan proses pengidentifikasiannya..hehehe
bagaimana menurut teman-teman semua,, walaupun ini cukup lucu, tapi menurut pikiran saya hal-hal seperti ini mungkin dan bisa saja terjadi kan? kita tidak tahu secara pasti. karena kalau sudah berbicara tentang sejarah dan asal - usul, pasti akan banyak jawaban dan cerita yang akan di dapat.,tinggal yang mana yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan akal sehat kita saja yang nantinya akan bisa di terima..
atau kalo ada yang punya pendapat lain, silahkan komen ya... ^_^
Wasalamualaikum